Merneptah Horus Adalah

Merneptah Horus Adalah

Risiko atas holder yang memegang aset besar

Selain ketiga faktor di atas, ada juga risiko atas holder yang memegang aset lebih besar daripada jumlah yang beredar sebagai faktor penyebab volatilitas aset kripto.

Hal ini karena para investor dimaksud ke depannya memiliki potensi untuk membuat perubahan besar di dalam pasar saat pembelian aset baru/likuiditas kepemilikan sekarang.

Dalam hal ini, bagi para investor kripto dengan kepemilikan sekarang melebihi $10.000.000, misalnya, masih belum jelas cara mereka untuk melikuidasi posisi sebesar itu menjadi posisi fiat tanpa secara drastis menggerakkan pasar.

Kabar buruk berdampak terhadap tingkat adopsi

Faktor pertama adalah kabar buruk yang senantiasa berdampak terhadap tingkat adopsi.

Dalam hal ini, sebuah kejadian/informasi penting yang berkaitan dengan aset kripto dapat mempengaruhi volatilitas aset digital ini.

Ambil contoh kabar ambruknya Mt.Gox pada awal 2014 lalu atau penggunaan Bitcoin profil tinggi pada transaksi narkoba via Silk Road yang pada gilirannya mengakibatkan pasar FBI pada Oktober 2013.

Pada akhirnya, contoh insiden di atas menghadirkan kepanikan publik dan berdampak terhadap nilai aset kripto dan membuat nilainya jatuh.

Sentimen Pasar yang Berubah Cepat

Pasar kripto dipengaruhi oleh sentimen investor yang dapat berubah dengan cepat. Berita baik atau buruk, perubahan regulasi, atau tren pasar global dapat memicu perubahan drastis dalam perilaku pasar.

Faktor-faktor Volatilitas di Balik Aset Kripto

Ada beberapa hal yang menjadi faktor-faktor penyebab terjadinya volatilitas di balik aset kripto, di antaranya sebagai berikut:

Sebagai Tempat Pemenuhan Pesanan

Selanjuntya, depo juga bisa menjadi tempat pemenuhan pesanan. Artinya adalah barang-barang yang sudah pelanggan pesan bisa disimpan di depo, diproses dan dikirim ke pleanggan sesuai dengan pesanan.

Memahami risk management

Memahami risk management juga penting untuk menghadapi volatilitas aset kripto.

Langkah awalnya adalah dengan menentukan money management bagi aset alokasi keuangan, trading aset kripto dengan modal kecil terlebih dahulu, serta tidak terlampau agresif menambah modal.

Di samping itu, siapkan juga level stop loss untuk mengamankan modal yang dimiliki.

Menentukan gaya trading

Langkah pertama, pahami dan tetapkan gaya trading yang akan kamu gunakan. Pastikan gaya trading tersebut sesuai dengan profil risiko kamu sendiri, jenis aset kripto yang akan dibeli, serta tujuan pembelian, baik untuk keperluan trading maupun investasi.

Expected volatility

Jenis expected volatility dihitung dengan mengacu pada sebuah harga sekarang ini dengan asumsi bahwa harga pasar pada sebuah aset nantinya mampu mencerminkan risiko yang dikehendaki.

Menurut para ahli, volatilitas menjadi salah satu indikator informasi terpenting bagi sebuah keputusan mengenai membuka/menutup posisi sebuah aset.

Secara historis, nilai Bitcoin, misalnya, sangat fluktuatif. Sebagai contoh, sepanjang Oktober 2017—Januari 2018, volatilitas harga bitcoin menyentuh hampir 8 persen.

Angka itu adalah dua kali lipat dari volatilitas Bitcoin pada periode 30 hari yang berakhir per 15 Januari 2020.

Manajemen Persediaan

Depo membantu dalam manajemen persediaan dalam proses menyimpan, mengatur dan melacak inventaris.

Dengan sistem yang tepat, depo dapat memonitor stok barang, melakukan pengisian ulang persediaan secara tepat waktu, menghindari kekurangan stok, serta mengoptimalkan penyediaan barang.

Leverage dan Derivatif

Platform trading kripto menyediakan opsi leverage dan derivatif, memungkinkan trader untuk memperoleh eksposur lebih besar terhadap pasar dengan modal yang lebih kecil. Ini dapat meningkatkan potensi keuntungan, tetapi juga meningkatkan risiko.