Sebutkan Akibat Negatif Dari Perjudian
Menghambat Kemampuan Bahasa Anak
Kebiasaan main smartphone secara berlebihan adalah salah satu faktor risiko keterlambatan bicara (speech delay) yang paling umum, tapi jarang disadari orang tua. Hal ini karena penggunaan yang berlebih bisa membuat anak “ketergantungan” sehingga enggan melepaskan gadget.
Sebuah penelitian tahun 2018 melaporkan, durasi main handphone yang bertambah selama 30 menit per hari dikaitkan dengan peningkatan risiko gangguan bahasa ekspresif sebesar 2,3 kali lipat.
Gangguan bahasa ekspresif itu, Bun, adalah kendala berekspresi, di mana anak dapat memahami apa yang dikatakan orang lain, tapi sulit baginya untuk meramu kata dengan baik untuk merespon perkataan orang tersebut serta kesulitan untuk mengatakan apa yang hendak ia katakan.
Kurangnya interaksi dengan orang lain bisa mengurangi perbendaharaan kata anak. Oleh sebab itu, setiap orang tua harus memperhatikan dan membatasi penggunaan gadget pada anak. Jika tidak segera ditangani, maka anak akan cenderung menutup diri dan enggan berbicara dengan orang lain.
Apa Dampak Anak Terlalu Sering Main HP?
Setiap gadget, baik itu HP, tablet, laptop, pada dasarnya dapat diibaratkan seperti dua mata pisau bagi anak. Di satu sisi, penggunaan gawai bisa memiliki dampak positif apabila dimanfaatkan dengan baik, tapi ada juga pengaruh buruknya yang perlu diwaspadai, Bun.
Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa 30% anak berusia di bawah enam bulan sudah mengalami paparan gadget dengan rata-rata penggunaan sekitar 60 menit setiap hari.
Ketika mencapai usia dua tahun, 9 dari 10 anak memiliki paparan gadget yang lebih tinggi, yang berpotensi mengakibatkan anak mengalami gangguan ketergantungan layar gadget, yang dikenal sebagai Screen Dependency Disorder (SDD).
Berikut ini berbagai dampak negatif anak yang terlalu sering menggunakan gadget:
Jadi bahan pembicaraan orang-orang sekitar
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Orang lain akan heran melihat kamu, karena terus menampilkan wajah yang jutek, sedangkan pasanganmu selalu ceria. Untuk beberapa kali hal itu masih wajar. Akan tetapi jika keseringan, maka orang lain bakal menilai bahwa kamu dan dia bukanlah pasangan yang ideal. Setiap mau pergi jalan atau makan di restoran pasti kalian jadi bahan omongan orang sekitar. Padahal, hanya masalah sepele, tapi kamu malah langsung dicap buruk oleh orang lain.
Beragam dampak negatif akibat kecanduan judi online
Judi online kini tengah ramai diperbincangkan. Berbekal aplikasi layaknya permainan pada ponsel pintar, mereka bisa meraih jackpot atau kemenangan besar bila berhasil mendapatkannya.
Sama halnya dengan minuman keras dan narkotika, judi juga dapat menyebabkan kecanduan.
Kecanduan judi yang disebut juga gambling addiction atau gambling disorder merupakan salah satu bentuk dari gangguan mental yang dijelaskan dalam Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder, Fifth Edition (DSM-5).
Berikut ini beberapa dampak negatif akibat judi online, yang memengaruhi kesehatan fisik dan mental, kondisi finansial, hingga hubungan sosial dari pelakunya.
Pasangan akan lebih sering berbohong
Sikap jutek tidak ada untungnya dan membuat pasangan akan sering berbohong. Pasangan akan mencari segala cara untuk menghindar dari dirimu yang bersikap jutek padanya. Jadi, cara yang paling manjur adalah dengan berbohong. Mungkin awalnya pasanganmu hanya sering berbohong, tapi siapa tahu jika nantinya ia malah nekat meninggalkan kamu.
Demikian ulasan tentang lima dampak negatif akibat cowok jutek pada pasangan. Intinya, sikap jutek bisa membuat hubungan jadi tak sehat. Seharusnya sebagai cowok dirimu harus care terhadap pasangan, agar hubunganmu baren doi langgeng selamanya. Semoga dapat bermanfaat, ya!
Baca Juga: Hayo Ngaku, 5 Hal Ini Hanya Bisa Dimengerti oleh si Wajah Jutek
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Kita sering melihat rebate dalam penawaran beberapa situs judi online, lalu apa rebate pada judi online?
Rabat, juga disebut rabat, sebenarnya adalah diskon yang dibuat oleh situs web game untuk mendorong pemain bermain lebih banyak. Menurut jumlah taruhan efektif pemain di situs web, beberapa kemenangan akan dikembalikan kepada Anda sesuai dengan periode waktu. Misalnya, rabat mingguan 0,6%. Rabat umumnya tidak perlu diterapkan, dan akan secara otomatis dikembalikan ke akun pemain saat habis masa berlakunya.
Menumbuhkan Kepribadian Pasif
Ketika anak terlalu sering bermain handphone, bisa jadi mereka akan cenderung memilih untuk menatap layar dan menjauh dari interaksi dengan teman sebaya dan anggota keluarganya.
Sebagai akibatnya, kebiasaan ini dapat menghambat kemampuan anak untuk bersosialisasi dan berkomunikasi secara efektif. Apabila hal ini dibiarkan berlanjut, pengaruh negatif tersebut dapat terbawa hingga masa dewasa.
Sebuah penelitian tahun 2018 dari Universitas Negeri Yogyakarta melaporkan bahwa anak-anak sekolah yang “kecanduan” main HP memiliki kepribadian yang cenderung lebih pasif, seperti individualis, tertutup, apatis (kurang peduli dengan sekitarnya), memiliki rasa sosial yang kurang, pola pikirnya cenderung irasional, suka mencari mudahnya saja, dan kurang mempunyai simpati.
Bisa membuat hubungan jadi tak sehat
Bukan berarti diamnya pasangan, menandakan jika ia masih ingin bersamamu meski kerap dijuteki. Diamnya dia harusnya menjadi pengingat buatmu. Diamnya pasangan bisa berarti jika dia sudah tak lagi nyaman denganmu.
Dia sebetulnya ingin kamu mengurangi sikap jutekmu. Akan tetapi, bukannya berubah, kejutekanmu malah semakin menjadi-jadi. Ingat, saat cowok terus jutek bukan malah membuat pasangan luluh tetapi ia justru emosi dan kesal dengan kamu, sehingga membuat hubunganmu tak sehat.
Pola Tidur yang Buruk
Anak yang sering bermain handphone terkadang lupa waktu, yang akhirnya dapat mengganggu pola tidur mereka. penelitian telah mengungkapkan bahwa paparan ponsel dan perangkat elektronik lainnya dapat mengakibatkan perubahan dalam aktivitas otak dan sulit tidur. Efek ini bahkan bisa berujung pada munculnya tanda-tanda stres.
Ketika situasi ini terjadi, dampaknya juga bisa mengganggu proses belajar anak di sekolah, karena kondisi kantuk yang berlebihan sehingga kesulitan untuk fokus pada materi pelajaran. Hal ini berpotensi menghambat kemampuan anak dalam mengikuti pelajaran dengan baik.
Cara Membatasi Waktu Anak Bermain Handphone (Screen Time)
Nah, agar efek negatif dari penggunaan gadget tidak merugikan si Kecil, penting bagi orang tua untuk memahami kapan saat yang tepat untuk memperkenalkan akses gadget atau mengizinkan si Kecil mulai bermain video game di handphone.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengeluarkan panduan mengenai screen time alias durasi batas waktu menggunakan gadget yang bisa Bunda dan Ayah terapkan di rumah, sebagai berikut:
Anak 0-2 tahun tidak boleh diberikan main HP sama sekali sampai usianya 2 tahun. Apalagi semata-mata bertujuan untuk menghibur dan membuat anak tenang.
Anak 2 tahun boleh main HP maksimal 1 jam per hari, tidak boleh lebih dari itu. Semakin sedikit, semakin baik.
Anak 3-5 tahun boleh main HP maksimal 1 jam dalam satu hari. Screen time boleh dipakai untuk tujuan hiburan (non-edukasi), misalnya untuk membaca E-Book. Tapi, total batas pemakaiannya tetap tidak boleh lebih dari batas waktu yang direkomendasikan.
Terdapat berbagai cara yang bisa dilakukan untuk mengalihkan perhatian si Kecil dari ketergantungan pada gadget, antara lain:
Penggunaan HP tidak boleh mandiri, harus didampingi dan dipantau orang tua untuk memastikan konten yang ia akses berkualitas dan menjelaskan apa yang sedang mereka pelajari.
Luangkan waktu khusus atau quality time bersama keluarga tanpa melibatkan gadget. Lakukan kegiatan yang menghibur, seperti membaca buku, bercerita, berjalan-jalan di taman, atau bermain permainan yang seru.
Pengurangan penggunaan gadget oleh orang tua juga penting, mengingat anak cenderung meniru kebiasaan dari orang-orang terdekatnya.
Usahakan untuk tidak menggunakan gadget sebagai bentuk hadiah atau cara untuk mengalihkan perhatian.
Perbanyaklah waktu untuk melakukan aktivitas fisik di luar ruangan. Para ahli menyarankan agar anak-anak menghabiskan setidaknya tiga jam dalam sehari di luar ruangan sebagai langkah pencegahan terhadap risiko miopia atau rabun jauh.
Pastikan anak mendapatkan cukup tidur di malam hari. Para ahli juga menyarankan untuk tidak menggunakan handphone setidaknya satu jam sebelum tidur.
Ajak anak untuk aktif berinteraksi dengan teman sebayanya, hal ini dapat membantu si Kecil memperoleh dan mengasah keterampilan sosial serta membangun hubungan yang lebih baik.
Baca Juga: 10 Contoh Kegiatan Motorik Kasar dan Halus untuk Anak TK (4-5 Tahun)
Nah, demikianlah penjelasan lengkap mengenai dampak terlalu sering bermain handphone pada anak usia dini. Jadi, jangan anggap remeh bahaya ketergantungan gadget, terutama pada kesiapan belajar si Kecil. Sebab pada tahap ini, anak-anak masih butuh banyak bermain dan mengeksplor dunia sekitarnya untuk belajar, bukan berdiam diri di kamar menatap layar berjam-jam.
Yang perlu diingat, sebagai orang tua, konsistensi Bunda dalam mengawasi serta memberikan arahan yang tepat bagi penggunaan gadget sangatlah penting, sehingga si Kecil dapat tumbuh dan berkembang secara optimal.
Jangan lupa juga kunjungi Sekolah Generasi Maju untuk mendapatkan pedoman lengkap seputar tips stimulasi dan cara memaksimalkan perkembangan si Kecil untuk siapkan prestasinya. Yuk, kunjungi sekarang juga, Bun!
Sebagian kalangan mungkin menganggap judi online sebagai sarana permainan untuk mencari hiburan dan keuntungan. Sayangnya, kebanyakan dari mereka masih belum menyadari betul dampak negatif akibat judi online seperti di bawah ini.
Merusak hubungan dengan orang lain
Salah satu dampak negatif judi online adalah merusak hubungan dengan orang-orang terdekat, seperti keluarga, teman, dan pasangan.
Ketika Anda terus-menerus menghabiskan waktu dan uang untuk melakukan judi online, Anda cenderung mengabaikan hubungan sosial yang penting dalam kehidupan.
Di samping itu, Anda mungkin merasa kurang tertarik untuk melakukan aktivitas selain berjudi dan lebih memilih untuk mengisolasi diri dari lingkungan sekitar.